Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BT&CLS) 2023 bagi tenaga kesehatan Brimob, Lemdiklat dan Fungsi Dokkes Kewilayahan dan penutupan pelatihan terjun payung di lapangan dan tribun singa lodaya, Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/2/2023).
Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri Komjen Anang Revandoko mengatakan, pelatihan ini dilakukan sesuai perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar jajaran anggota Polri untuk selalu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, yang diwujudkan bagaimana meningkatkan sumber daya manusia untuk menghadapi masalah konflik maupun bencana alam seperti gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Bagimana nanti tenaga medis Polri menyiapkan untuk tempat-tempat yang tidak terjangkau, serta cepat membutuhkan pelayanan medis dengan adanya pelatihan terjun payung salah satu wujud pertanggung jawaban Polri untuk selalu melayani masyarakat," kata Anang.
Anang menuturkan, pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support tahun 2023 akan dilaksanakan selama 7 hari, terdiri 3 hari daring yang bertempat di satuan kerja asal peserta, dari tanggal 1 Februari sampai dengan 3 Februari 2023. Selanjutnya selama 4 hari luring bertempat di gedung BPMP DKI Jakarta, dari tanggal 6 Februari 2023 sampai dangan 9 Februari 2023.
"Dengan jumlah peserta sebanyak 94 personel Polri dengan latar belakang perawat terdiri dari 22 personel jajaran Korbrimob Polri, 42 jajaran Satbrimob Polda, 11 jajaran Pusdokkes Polri dan 15 personel jajaran Pusdokkes Polri dan 15 personel jajaran Bidokkes Polda seluruh Indonesia," katanya.
Pelatihan terjun payung juga telah dilaksanakan selama 21 hari dari tanggal 17 Januari 2023 sampai dengan 6 Februari 2023 bertempat di Satlat Brimob Cikeas dan Bandara Pondok Cabe, dengan jumlah peserta sebanyak 49 personel, yang terdiri dari 22 personel jajaran Korbrimob Polri dan 27 personel jajaran Satbrimob Polda yang meliputi 5 personel Satbrimob Papua, 3 personel Satbrimobda Sumut, 1 personel Satbrimobda Gorontalo dan masing-masing 2 personel dari Satbrimobda Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, Kaltara, Sulsel, Aceh, Lampung, dan DIY.
Lebih lanjut, Anang menambahkan, nantinya hasil yang akan dicapai dalam pelatihan ini yakni meningkatkan kemampuan personel fungsi Dokkes Polri pada penanganan kegawat-daruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler, dalam rangka memberikan dukungan kesehatan yang optimal pada operasi kepolisian dalam situasi kontijensi.
"Lalu dengan adanya pelatihan ini diharapkan terbentuknya kesiapan fungsi Dokkes Polri yang terintegrasi dengan satuan operasional Polri, khususnya Korbrimob Polri dalam penanganan situasi kontijensi dan krisis kesehatan. Kemudian terbentuknya kemampuan personel fungsi Dokkes Polri sebagai instruktur kesehatan, khususnya yang bertugas pada Lemdiklat Polri," katanya.
Sementara untuk pelatihan terjun payung, Anang mengharapkan peserta latihan mampu dan terampil dalam teknik dan taktik terjun payung, serta mampu mentransfer ilmu dan kemampuan pada personel lain di kesatuan.
"Diharapkan juga terbentuknya kesiapan mental dan fisik personel penerjun yang terlatih, tangguh, responsif, dan dapat diandalkan," katanya.(Ans71 Restu)