PONOROGO - Masih maraknya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) membuat Polres Ponorogo menggelar sosialisasi yang melibatkan Pemerintah Daerah, TNI, PJTKI hingga Mahasiswa. Apalagi, jumlah Pekerja Migran Indonesia asal Ponorogo masih terbilang cukup tinggi.
Bertempat di Aula Wengker Polres Ponorogo, Senin (14/8/2023), TPPO dibahas secara menyeluruh terutama tantangan dimasa yang akan datang.
Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko S.I.K, M.Si mengatakan untuk memberantas TPPO dari hulu sampai hilir memerlukan kerjasama yang harmonis dan sinergis dari pihak terkait.
"Mulai keluarga, lembaga pendidikan, dunia usaha, lembaga masyarakat dan pemerintah daerah,"ungkap AKBP Wimboko.
AKBP Wimboko juga menambahkan walau sudah banyak kebijakan terkait TPPO, namun diakui masih terdapat tantangan dalam implementasinya, baik dari sisi pencegahan maupun perlindungan korban dan penegakan hukum bagi pelaku kekerasan, khususnya TPPO yang belum dipahami secara menyeluruh.
Menurut AKBP Wimboko seluruh stakeholder seyogyanya dapat membangun dan memperkuat kerjasama dalam rangka pencegahan, penanganan dan pemberdayaan korban kekerasan berbasis gender.
“Selain itu, pentingnya replikasi sejumlah lesson learned yang telah terbukti efektif dalam pencegahan dan penanganan TPPO,"kata AKBP Wimboko.
Sementara itu Rudi Ardiansyah, salah satu perwakilan PJTKI memberikan apresiasi atas seminar yang digelar Polres Ponorogo.
"Kita akan semakin memahami tentang TPPO, segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait jika menemukan hal hal yang tidak diinginkan pada PMI,"pungkasnya. (*)