BOJONEGORO – Terkait persoalan keberadaan tugu perguruan silat, Polda Jawa Timur tetap akan mengambil sikap melakukan penertiban.
Polda Jawa Timur akan membongkar terhadap tugu-tugu yang memang terpasang atau dibangun, di ruang-ruang terbuka dan memang pasti tidak punya ijin.
Hal itu seperti ditegaskan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Dr. Toni Harmanto, M.H usai menggelar Analisa dan Evaluasi (Anev) untuk Bulan Juni hingga Juli 2023, terkait Situasi Kemanan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtibmas) di Bojonegoro, Rabu (2/8/2023).
Irjen Pol Toni mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan scanning terhadap persoalan yang dihadapi oleh jajaran kepolisian pada saat ia menjabat sebagai Wakapolda Jatim pada tahun 2018 lalu.
Menurutnya salah satu penyebab terjadinya bentrok antar perguruan silat maupun pesilat dengan Masyarakat adalah adanya tugu-tugu yang menjadi kebanggaan bagi mereka (pesilat).
Irjen Pol Toni juga menyebut adanya tugu yang menjadi kebanggaan para oknum pesilat yang dibangun di tempat yang kadang juga bukan pada tempatnya dan di ruang-ruang public sangat rentan menjadi menjadi pemicu konflik.
Pasalnya kata Kapolda Jatim, begitu tugu itu dicoret atau dirusak emosi para pesilat muncul dan terjadilah konflik yang berkepanjangan.
“Ini pemetaan kita sehingga ini menjadi potensi masalah yang harus disikapi,”tegas Irjen Toni.
Irjen Pol Toni Harmanto mengungkapkan bahwa pihaknya melihat isu tentang masalah perguruan pencak silat ini terus terjadi khususnya di beberapa wilayah di Jawa Timur.
"Saya melihat isu tentang masalah perguruan pencak silat ini terus terjadi, makanya dengan pemetaan yang sebelumnya kita lakukan, salah satu sebab dari keributan diantara para perguruan pencak silat, kemudian mereka dengan masyarakat, ini juga termasuk karena adanya tugu-tugu yang menjadi kebanggaan bagi mereka,”ungkap Irjen Toni.
Kapolda Jawa Timur ini juga mengaku bahwa pihak Polda Jatim juga telah berkoordinasi dengan pihak Pemprov Jatim dalam hal ini Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Saya sudah bicara dengan ibu Gubernur, kemudian saya membuat surat secara tertulis, memerintahkan dan meminta para Kapolres juga berkoordinasi dengan para bupati, Walikota, untuk menyikapi ini dan salah satu poin terpenting tadi kita harus melakukan langkah-langkah terkait juga dengan masalah tugu ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolda Jatim juga mengatakan, terhadap tugu-tugu yang memang terpasang dibangun, di ruang-ruang terbuka dan memang pasti tidak punya ijin, silahkan dibongkar.
“Ada regulasi-regulasi aturan yang memang harus ditegaskan oleh kita, harus ada keberanian kita untuk memastikan tugu-tugu ini, tidak menjadi bagian persoalan yang terus muncul, sehingga perlu mungkin ditertibkan begitu,”tegas Irjen Toni.
Kapolda Jatim juga memerintahkan para Kapolres yang ada di jajaran Polda Jatim untuk melakukan koordinasi aktif, melakukan langkah-langkah terhadap penertiban masalah tugu-tugu perguruan silat tersebut yang menjadi penyebab persoalan selama ini.
"Saya hari ini juga memerintahkan memastikan lagi, para Kapolres untuk melakukan koordinasi aktif, melakukan langkah-langkah terhadap penertiban masalah tugu-tugu ini sendiri, itu bagian salah satu yang menjadi penyebab persoalan ini," tandasnya.
Terkait dengan pelaksanaan pembongkaran tugu perguruan silat, Kapolda Jatim mengatakan sampai dengan saat ini sudah ada yang melakukan di beberapa tempat, bahkan ada inisiasi - inisiasi yang kemudian muncul dari beberapa perguruan pencak silat.
"Dari Pagar Nusa sudah bergerak, setelah berkoordinasi dapat masukan dan merasa yakin betul bawah ini bagian dari persoalan, mereka bergerak untuk menertibkan dengan menghancurkan tugu-tugu tadi," jelasnya Kapolda Jatim.
Kapolda Jatim berharap ke depan segera bisa terealisasi di seluruh tempat, di wilayah Jawa Timur, sehingga tidak ada persoalan lagi terhadap masalah-masalah terkait keributan para oknum pesilat.
Tidak hanya itu, terkait dengan pembongkaran tugu perguruan pencak silat ini, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto secara tegas mengatakan, tidak ada gigi mundur untuk pembongkaran tugu perguruan silat yang ada di Jawa Timur.
"Ya ada istilah, kami tidak ada gigi mundur untuk ini, kita tertibkan ini untuk masalah yang menjadi persoalan, yang berkaitan dengan kamtibmas, karena terutama yang perlu kita jaga adalah masalah Harkamtibmas,"tutup Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto. (*)