TULUNGAGUNG – Berdasarkan pantauan dari Satelit adanya titik api di Lahan kawasan wisata Gunung Budeg Dusun Kendit Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung.
Dengan adanya informasi tersebut anggota Polsek Campurdarat, Polres Tulungagung, Polda Jatim langsung bergerak cepat mendatangi lokasi Kebakaran. kemudian anggota langsung berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.
Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi, SH, SIK, M.Si melalui Kapolsek Campurdarat IPTU Anshori membenarkan adanya kejadian itu bawasanya skitar Senin (25/09/2023) sekira Pukul 11.00 wib Polesk Campurdarat mendatangi Lokasi terjadi kebakaran hutan hutan kawasan wisata Gunung Budeg Dusun Kendit Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung.
“Lokasi hutan yang terbakar pada kordinat -8⁰8'7,051"S 111⁰53'59,31"E merupakan Petak 1-H RPH Sanggrahan, BKPH Kalidawir barat, KPH Blitar dan lahan pemajekan warga seluas sekitar 10 Hektare. Yang terbakar rumput rumput dan daun bambu sudah mengering”, ujarnya.
Personil Polsek Campurdarat mendatangi TKP bersama Pamong Desa serta Masyarakat sekita berupaya melakukan pemadam manual dengan alat seadanya.
“Untuk penyebab kebakaran serta pertama titik api berasal dari mana masih dalam penyelidikan INAFIS Polres Tulungagung”, ungkapnya.
“Untuk dikawasan gunung budeg ini sudah ke tiga kalinya terjadi kebakaran yang sebelumnya sekitar 20 hektar ”, sambungnya.
Lanjut Kapolsek mengatakan, api yang di belakang perumahan warga sudah padam, tinggal api yang berada di atas gunung karena terkendala faktor medan.
“Upaya kita melokalisir supaya api tidak menjalar kerumah warga, dan kita juga sudah melakukan himbuan bekerjasama dengan pihak perhutani”, ungkapnya.
Dengan adanya kejadian itu, Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran pada saat membuka lahan, tidak meninggalkan api masih menyala saat membuat api memasak diladang atau hutan dan tidak sembarang membuang puntung rokok sembarangan.
“Ketika terjadi kebakaran hutan akan dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa baik karena api maupun asap dan debu hasil pembakaran juga rusaknya ekosistem. Selain manusia, hewan lebih banyak yang mati dan cedera akibat kebakaran hutan”, tandasnya. (restu)