MALANG - Polres Malang menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Halaman Mapolres Malang, Selasa (28/11/2023).
Kegiatan dilakukan sebagai bentuk kesiapan menghadapi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Malang.
Apel ini dipimpin oleh Wakapolres Malang, Kompol Wisnu S Kuncoro, dan dihadiri oleh personel gabungan Kodim 0818 Malang-Batu, Brimob Detasemen B Pelopor Ampeldento, Satpol PP, dan BPBD Kabupaten Malang. Kegiatan juga dihadiri Pemkab Malang, SAR, Pemadam Kebakaran, dan Senkom Mitra Polri.
Membacakan amanat Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, Wakapolres Malang, Kompol Wisnu S Kuncoro, menekankan kerentanan geografis dan geologis Kabupaten Malang terhadap bencana alam, khususnya bencana hidrometeorologi.
Beberapa Kecamatan di kabupaten Malang dinilai rawan terkena dampak bencana, terutama banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Brantas dan sungai-sungai besar lainnya yang melintasi wilayah tersebut.
"Melihat besarnya ancaman bencana alam geometeorologi tersebut maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan," kata Kompol Wisnu S Kuncoro di Mapolres Malang, Selasa (28/11).
Wakapolres menambahkan, data BMKG menunjukkan bahwa wilayah kabupaten Malang akan memasuki musim penghujan dari November hingga puncaknya pada Januari-Februari, dengan prediksi peningkatan intensitas curah hujan.
Hal ini dikarenakan adanya pengaruh badai lamina yang memicu peningkatan curah hujan hingga 20 sampai dengan 70%
“Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim tersebut maka perlu dibangun kewaspadaan mitigasi dan kesiapsiagaan darurat bencana hidrometropi dari berbagai elemen,” imbuhnya.
Dalam arahannya, Wakapolres Kompol Wisnu menggarisbawahi beberapa poin penting dalam kesiapan penanganan bencana, diantaranya peningkatan sinergitas antar stakeholder, menyusun rencana kontijensi, melakukan sosialisasi persuasif dan edukatif kepada masyarakat, serta memastikan kesiapan mental dan fisik satuan tugas.
Pihaknya juga meminta masing-masing satuan tugas dari TNI Polri maupun pemerintah daerah saling berkoordinasi menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi laksanakan pelatihan secara intensif dan lakukan pengecekan secara intensif dan berkala terhadap seluruh peralatan besar yang telah dimiliki.
“Termasuk menjaga kesehatan dan keselamatan dalam pelaksanaan tugas agar para anggota yang bertugas di lapangan dapat menjalankan tugas secara optimal,” jelasnya.
Diharapkan dengan langkah-langkah ini, kabupaten Malang dapat lebih siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dan mengurangi risiko yang mungkin timbul.
Apel gelar pasukan ini menjadi langkah konkret untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di tengah ancaman bencana alam yang mungkin terjadi. (*)