TULUNGAGUNG – Polres Tulungagung menggelar apel Pergeseran Pasukan dalam rangka pengamanan TPS tahap pemungutan suara dan hitung suara pemilu legeslatif dan Presiden taun 2024 di wilayah Kabupaten Tulungagung, Selasa (13/02/2024) bertempat di halaman Kantor Pemkab Tulungagung.
Apel diikuti oleh Personil TNI-Polri dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) ini dipimpin Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi., S.H., S.I.K., M.Si.
Turut mendampingi Komandan Kodim 0807/Tulungagung Letkol Czi Nooris Agus Rinanto S.I.P, Pj Bupati Tulungagung, Dr. Ir. Heru Suseno, MT., Ketua Pengadilan Negeri Tulungagung Cyrilla Nur Endah S, S.H, M.H., Sekda Tulungagung Drs. Sukaji, M.Si., PJU Polres Tulungagung.
Kapolres Tulungagung AKBP Arsya mengatakan, apel pergeseran pasukan (serpas)i ni bertujuan untuk mengecek perlengkapan kesiap siapsiagaan personil serta memantapkan kesiapan kita atas tanggung jawab dan kepercayaan negara untuk menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran demi suksesnya Pemilu 2024.
“Personil yang terlibat pengamanan TPS baik TNI, Polri dan linmas maupun dari aparat keamanan lainnya benar-benar memahami tugas pokoknya masing-masing dan melaksanakan pengamanan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab”, ujarnya.
Untuk pengamanan Pemilu 2024 dilibatkan sebanyak 7.800 (tujuh ribu delapan ratus) personel.
“Pesonil yang di TPS maupun Personil yang disiagakan untuk mengamankan sebanyak 3.305 TPS dan saat ini dari pemantaun kami Wilayang Kabupaten Tulungagung masih aman dan konsusif, dan mari kita sama sama berdoa agar ini tetap terjaga hingga akhir tahapan pemilu”, ungkapnya.
Yang perlu diantisipasi adalah terkait dengan keikutsertaan dari peserta Pemilu.
“Harapanya kepada warga semua yang memiliki hak untuk melakukan pemilihan suara agar besok tanggal 14 Februari 2024 ini bisa hadir sesuai waktu yang ada, sehingga nantinya tiap orang bisa berperan dalam memilih pemerintahan kedepan sesuai dengan hati nuraninya sehingga nantinya pembangunan terus berjalan dan harapannya Indonesia akan menjadi bangsa yang maju”, sambungnya.
Sementara Polres Tulungagung mendapat bantuan BKO dari Polda Jatim satu SST untuk melakukan pengamanan khususnya di Tulungagung dan juga dibantu satu water cannon apa bila terjadi kejadian kontijensi untuk melakukan penguraian masa.
“Potensi kerawanan pada saat tahapan pungut suara dan hitung suara antara lain sabotase,protes dari elemen masyarakat, dan juga yang perlu diwaspadai adalah bencana alam”, ujarnya.
“3302 TPS ditulungagung statusnya kurang rawan dan 2 TPS dianggap rawan, untuk mengantisipasi bencana alam kami juga sudah menyiagakan pasukan”, ujar Kapolres.
Apabila terjadi kontijensi kami akan melakukan penanganan sesuai dengan protap yang ada.
“Kami juga terus melakukan pemantauan baik didunia yata maupun di dunia maya”, ungkapnya. (restu)