TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung terima kunjungan Tim Supervisi dan Penelitian Puslitbang Polri dalam rangka penelitian tentang strategi pengembangan SDM Polisi Siber (Cyber Police) di satuan kewilayahan dalam rangka mewujudkan Polri 4.0 di Polres Tulungagung, Polda Jatim yang bertempat di Gedung Sarja Arya Racana, Selasa (05/03/2024).
Dalam sambutannya Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi, SH, SIK, M.Si yang disampaikan oleh Wakapolres Tulungagung KOMPOL Christian Bagus Yulianto, S.H., S.I.K., M.Si., menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas Kedatangan tim Puslitbang Polri di Polres Tulungagung yang menunjukkan tingginya antusiasme terhadap penelitian strategi pengembangan SDM Polisi Siber di satuan kewilayahan demi mewujudkan Polri 4.0.
Seiring dengan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Polisi Siber dalam menghadapi tantangan keamanan cyber yang semakin kompleks. Dengan demikian, kunjungan ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi yang konstruktif untuk memperkuat infrastruktur dan strategi penanganan kejahatan Siber di tingkat kewilayahan, sesuai dengan visi Polri 4.0.
Sementara itu Kapuslitbang Polri Brigjen Pol. Drs. Iswyoto Agoeng Lesmana Doeta, M.Si menjelaskan bahwa pengembangan SDM Polisi Siber (Cyber Police) di satuan kewilayahan menjadi fokus penting dalam mewujudkan visi Polri 4.0 dalam era Society 5.0.
Tantangan kompleks di era digital menuntut perubahan mindset dan peningkatan kompetensi SDM Polri agar mampu menghadapi berbagai realita pelayanan di dunia digital, termasuk kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat sipil, perubahan modus kejahatan yang cepat.
"Serta pemanfaatan teknologi seperti Cyber Physical System dan informasi untuk pencegahan kejahatan", ujannya.
Dalam rangka menyikapi permasalahan tersebut, Polri merencanakan pembentukan Direktorat Reskrim Siber Polda di beberapa wilayah, dengan harapan dapat lebih efisien dalam menangani kasus-kasus kejahatan Siber yang semakin kompleks.
Pembentukan direktorat tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan respons terhadap laporan dan pengaduan terkait kejahatan Siber, tetapi juga untuk memperkuat kemampuan penyidik dalam menangani kasus-kasus tersebut secara lebih cepat dan efisien.
“Dalam proses pembentukan Direktorat Reskrim Siber Polda, identifikasi dan pemetaan SDM Polisi Siber di kewilayahan menjadi langkah penting untuk mencapai target SDM yang sesuai dengan paradigma Police 4.0," ungkapnya.
Data dan informasi yang akurat dari Polres ini menjadi kunci dalam memberikan rekomendasi yang tepat kepada pimpinan, sehingga kebijakan yang diambil dapat mengarah pada peningkatan efektivitas dan efisiensi penanganan kejahatan Siber.
Kegiatan di Polres Tulungagung diikuti juga dari Polres Trenggalek dan Polres Kediri. (restu)