Tulungagung – Panen raya jagung serentak tahap 1 Polres Tulungagung dalam rangka mendukung Ketahanan Pangan di lahan pertanian Dusun Bangunsari Desa Sukorejo Wetan Kecamatan Rejotangan.
Kegiatan panen Raya jagung serentak Tahap 1 terpusat dihadiri Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi, Kasdim 0807 Tulungagung, Ketua DPRD Tulungagung, Kasubdit Intelijen Kejaksaan Tulungagung, Kepala Dinas Pertanian, Wakapolres Tulungagung, PJU Polres, Perwakilan dari Ka Bulog Tulungagung, Perwakilan Mahasiswa, Tokoh masyarakat, forkopimcam rejotangan, Kades Sukorejo wetan dan perwakilan Kades Se Kecamatan Rejotangan.
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengutarakan, kegiatan hari ini panen raya jagung serentak tahap 1.
“Kegiatan ini merupakan terpusat dari Mabes Polri sebagai tindak lanjut kemarin penanaman di bulan November untuk Polri pendukung ketahanan pangan dengan wujud melaksanakan penanaman jagung”, ujar AKBP Taat, Rabu (26/02/2025).
“Ada dua tahap yang pertama kemarin kita laksanakan penanaman jagung yang di lahan perkebunan sekaligus ada yang ditumpangsari, yang tumpangsari kita laksanakan di Sendang di lahan PT indoco total yang kemarin kita tanam di bulan Desember itu 5 hektare namun seluruhnya yang tumpangsari itu ada 80 hektare”, lanjutnya.
Diperkirakan panen jagung di lahan PT indoco pada bulan Mei 2025.
“Mungkin nanti setelah lebaran akan dilaksanakan panen dilahan tumpang sari lahan PT indoco”, kata Kapolres.
Bahwa upaya Polri untuk mendukung ketahanan pangan ini merupakan instruksi Presiden.
“Sebelumnya teman-teman TNI sudah melaksanakan dalam bidang Padi, sampai dengan sekarang juga, kemudian Polri mendapatkan penugasan di bidang jagung”, ucapnya.
Khusus untuk Tulungagung tahun 2024 ini sudah surplus memenuhi kebutuhan baik untuk konsumsi manusia maupun bahkan ternak.
“Sudah melebihi jadi sudah bisa dijual keluar daerah, karena kebutuhan masyarakat di Tulungagung sudah terpenuhi, harapannya dengan makin intensif ini panen jagung di Kabupaten Tulungagung makin meningkat dari segi kuantitas dan juga memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat”, kata AKBP Taat.
Kapolres Tulungagung menegaskan bahwasanya, penanaman kususnya jagung ini akan berkelanjutan.
“Polres Tulungagung akan terus, artinya ini bukan bukan selesai di hari ini tetapi terus nanti setelah panen dilanjutkan lagi kerja sama dengan pemerintah Desa Sukorejo. Nanti kita optimalkan lagi pada tahap berikutnya jadi terus berkelanjutan dari istilahnya itu berkesinambungan”, tegasnya.
“Artinya bukan hanya sekali panen kemudian selesai, tetapi terus menerus sampai kemudian nanti swasembada pangan tercapai dan berkelanjutan tidak hanya tercapai kemudian selesai”, sambungnya.
Untuk di Desa Sukorejo Kecamatan Rejotangan sendiri ada satu hektare dan prediksi panennya 7 ton.
“Semoga nanti terus optimal hasil panennya juga terus meningkat kita juga terus mengoptimalkan lahan lain yang selama ini belum tergarap ataupun nanti di tumpangsari”, ujar AKBP Taat
Kapolres juga meminta dilakukan evaluai, dengan keterlibatan Polres Tulungagung panen jagung di Tulungagung ada peningkatan dari tahun sebelumnya atau tidak.
“Harapannya dengan keterlibatan Polres Tulungagung betul-betul memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan upaya kita dalam mewujudkan ketahanan pangan”, harapan Kapolres.
Kapolres juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang sudah ikut dalam kegiatan panen jagung serentak hari ini.
“Ini tantangan bagaimana kemudian petani ini melahirkan petani-petani milenial, di Kabupaten Tulungagung sendiri sudah ada 13.000 ribu petani milenial, dengan kehadiran rekan rekan mahasiswa dalam kegiatan ini bisa menjadi gambaran bahwa pertanian ini masih menjadi sektor yang cukup menjanjikan, kalau dikelola secara profesional dan modern baik dari pupuk kemudian teknologinya”, terangnya.
“Untuk penyerapan jagung ini nanti diserap oleh Bulog dengan harga Rp 5.500 per kilo”, tandas AKBP Taat.(massing85)